Kamis, 06 November 2014

Vertiminaponik Sebagai Teknologi Pertanian Modern Berkelanjutan

Umumnya  para petani menggunakan sistem tumpang sari dengan menanam beragam tanaman (biasanya hortikultura) dalam satu ladang secara horizontal. Sistem ini bertujuan untuk meningkatkan hasil pertanian dalam jumlah lahan yang tersedia. Apabila salah satu terjadi gagal panen masih ada sisa tanaman tumpang yang lainnya yang bisa dipanen.  Tentunya dengan penanaman yang beragam menghasilkan kondisi tanah yang berbeda pula. Hal itu bagus bagi tanaman karena mampu mengembalikan/bergantian unsur hara tanah yang sebagian  hilang.
Menyerupai sistem diatas, vertiminaponik merupakan salah satu inovasi baru dan modern dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Vertiminaponik bisa dikatakan sistem tumpang sari modern yang memadukan budidaya tanaman hortikultura (biasanya sayuran: sawi, selada, kangkung bayam ) dengan budidaya ikan (biasanya ikan lele, nila, dan gurameh ) yang disusun secara vertikal.
Teknologi vertiminaponik ini sangat cocok dengan kondisi perkotaan yang sempit lahan untuk mendukung pembangunan pertanian perkotaan sehingga kebutuhan pangan keluarga dapat terpenuhi secara mandiri. Prinsip kerja vertiminaponik yaitu mengalirkan air secara terus menerus menggunakan pompa akuarium dari bak pemeliharaan ikan. Air yang bercampur dengan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengandung hara mengalir menuju tanaman sayuran, air itu dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber hara bagi tanaman itu. Kemudian air mengalir kebawah menuju bak ikan. Media tanam dan tanaman sayur yang berada diatas akan menyaring air dan mempertahankan kualitas air yang berada di bawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air kolam akan tetap baik bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan.  Sehingga memberikan keuntungan bagi keduanya untuk pertumbuhan yang lebih baik dengan sistem yang berkelanjutan.
Melakukan budidaya dengan sistem vertiminaponik dapat menghasilkan sayuran dan ikan yang cukup banyak. Tangki air (water torn) yang digunakan pada Vertiminaponik dengan kapasitas 500 liter bisa menampung ikan sebanyak 200 ekor, atau ikan lele sekitar 300 ekor, dengan jumlah produksi akhir + 17 kg.  Talang paralon yang diletakan di atas water torn berukuran 1 meter sebanyak 8 talang paralon yang dapat ditanami dengan jenis sayur yang berbeda.  Produksi sayuran dengan media talang paralon tersebut jika ditanami sawi dapat menghasilkan produksi sebanyak 0,6 kg, selada sebanyak 0,6 kg. Sedangkan jika ditanamai kangkung dan bayam dapat menghasilkan masing-masing seberat 1kg dan 0,8 kg.
Pembuatan Vertiminaponik jika dibuat dengan bahan-bahan seperti pada gambar di atas, membutuhkan biaya berkisar antara 2 - 2,5 juta.   Namun jika anda ingin membuat dengan biaya yang lebih murah, bisa mengganti kolam penampung ikan menggunakan drum bekas, atau terpal. Kerangka penyangga talang paralon bisa diganti dengan menggunakan kayu atau bambu.  Penyaring air yang menggunakan batu zeolit bisa diganti dengan batu kerikil.  Penggantian beberapa item bahan, pembuatan Vertiminaponik dapat menjadi jauh lebih murah.


 
   


Nama: Laras Respati
  NIM : 13116






Tidak ada komentar:

Posting Komentar