Umumnya para petani
menggunakan sistem tumpang sari dengan menanam beragam tanaman (biasanya
hortikultura) dalam satu ladang secara horizontal. Sistem ini bertujuan untuk
meningkatkan hasil pertanian dalam jumlah lahan yang tersedia. Apabila salah
satu terjadi gagal panen masih ada sisa tanaman tumpang yang lainnya yang bisa
dipanen. Tentunya dengan penanaman yang beragam menghasilkan kondisi
tanah yang berbeda pula. Hal itu bagus bagi tanaman karena mampu
mengembalikan/bergantian unsur hara tanah yang sebagian hilang.
Menyerupai
sistem diatas, vertiminaponik merupakan salah satu inovasi baru dan modern
dalam pengembangan pertanian berkelanjutan. Vertiminaponik bisa dikatakan
sistem tumpang sari modern yang memadukan budidaya tanaman hortikultura
(biasanya sayuran: sawi, selada, kangkung bayam ) dengan budidaya ikan
(biasanya ikan lele, nila, dan gurameh ) yang disusun secara vertikal.
Teknologi vertiminaponik ini
sangat cocok dengan kondisi perkotaan yang sempit lahan untuk mendukung
pembangunan pertanian perkotaan sehingga kebutuhan pangan keluarga dapat
terpenuhi secara mandiri. Prinsip kerja vertiminaponik yaitu mengalirkan air
secara terus menerus menggunakan pompa akuarium dari bak pemeliharaan ikan. Air
yang bercampur dengan kotoran ikan dan sisa pakan yang mengandung hara mengalir
menuju tanaman sayuran, air itu dimanfaatkan oleh tanaman sebagai sumber hara
bagi tanaman itu. Kemudian air mengalir kebawah menuju bak ikan. Media tanam
dan tanaman sayur yang berada diatas akan menyaring air dan mempertahankan
kualitas air yang berada di bawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air
kolam akan tetap baik bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan. Sehingga
memberikan keuntungan bagi keduanya untuk pertumbuhan yang lebih baik dengan
sistem yang berkelanjutan.
Melakukan budidaya dengan sistem
vertiminaponik dapat menghasilkan sayuran dan ikan yang cukup banyak. Tangki
air (water torn) yang digunakan pada Vertiminaponik dengan kapasitas 500 liter
bisa menampung ikan sebanyak 200 ekor, atau ikan lele sekitar 300 ekor, dengan
jumlah produksi akhir + 17 kg. Talang paralon yang diletakan di
atas water torn berukuran 1 meter sebanyak 8 talang paralon yang dapat ditanami
dengan jenis sayur yang berbeda. Produksi sayuran dengan media talang
paralon tersebut jika ditanami sawi dapat menghasilkan produksi sebanyak 0,6
kg, selada sebanyak 0,6 kg. Sedangkan jika ditanamai kangkung dan bayam dapat
menghasilkan masing-masing seberat 1kg dan 0,8 kg.
Pembuatan Vertiminaponik jika
dibuat dengan bahan-bahan seperti pada gambar di atas, membutuhkan biaya
berkisar antara 2 - 2,5 juta. Namun jika anda ingin membuat dengan
biaya yang lebih murah, bisa mengganti kolam penampung ikan menggunakan drum
bekas, atau terpal. Kerangka penyangga talang paralon bisa diganti dengan
menggunakan kayu atau bambu. Penyaring air yang menggunakan batu zeolit
bisa diganti dengan batu kerikil. Penggantian beberapa item bahan,
pembuatan Vertiminaponik dapat menjadi jauh lebih murah.
Nama:
Laras Respati
NIM
: 13116
Tidak ada komentar:
Posting Komentar