Lahan dan teknologi
merupakan permasalahan sektor pertanian yang terjadi di Indonesia. Lahan menjadi
topik yang krusial dalam sektor pertanian karena tingkat konversi lahan yang
semakin meningkat karena beberapa lahan yang dialih fungsikan. Di lain pihak, teknologi pertanian Indonesia
telah berkembang dengan pesat. Dari proses produksi di hulu hingga pengolahan
di hilir. Banyak aplikasi teknologi digunakan dalam industri pertanian modern
di Indonesia untuk mendapatkan hasil yang baik dengan biaya produksi yang
rendah. Seperti yang dapat kita lihat, budidaya pertanian di pekarangan
khususnya di perkotaan, memiliki karakteristik yang khas. Kekhasan tersebut
diantaranya adalah memiliki luasan sempit hingga sangat sempit. Oleh sebab itu,
optimasi pemanfaatan pekarangan dalam budidaya tanaman dan sumber bahan pangan
di perkotaan sangat perlu dilakukan. Salah satu strategi optimasi pemanfaatan
pekarangan adalah melalui sistem budidaya tanaman yang dipadukan dengan
budidaya ikan atau disebut vertiminaponik.
Vertiminaponik
merupakan penggalan dari kata verti, mina, dan ponik. Verti berasal dari kata
vertikultur yaitu budidaya tanaman secara vertikal, mina berarti ikan, dan
ponik berarti budidaya. Vertiminaponik merupakan sistem yang memodifikasi
system aquaponik sehingga cocok dengan kondisi perkotaan untuk mendukung
pembangunan pertanian perkotaan. Pada sistem ini, dengan luasan lahan yang sama
maka akan dapat dihasilkan dua komoditas sekaligus, yakni sayuran dan ikan.
Dalam Pameran Research
Innovation and Technology (Ritech) Expo
untuk Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional ke 18 di Taman Mini
Indonesia Indah (TMII), Dr Yudi Sastro menjelaskan bahwa ikan yang dapat
dipelihara melalui teknologi vertiminaponik ini adalah semua ikan tawar
terutama yang tidak membutuhkan kesediaan oksigen dalam air yang tinggi seperti
lele, bawal, patin, nila dan lain sebagainya. Di dalam bentuk yang portable
ini, sayuran dan ikan yang dihasilkan cukup banyak. Satu tangki air dengan
toren 500 L dapat diisi ikan nila atau bawal sampai 200 ekor, sedangkan lele
sekitar 300 ekor dengan jumlah produksi akhir sekitar 17 kg. Di atas tangki
dapat disimpan 8 talang air yang ditanami empat jenis sayur yang berbeda. Untuk
setiap satu talang dengan panjang 1 meter yang ditanami sayuran sawi dapat
menghasilkan 0,6 kg sawi. Begitupun apabila ditanami selada dapat menghasilkan
0,6 kg selada. Sedangkan apabila ditanami kangkung dan bayam, masing-masing
dapat menghasilkan seberat 1 kg dan 0,8 kg.
Hadirnya teknologi
Vertiminaponik ini apabila dioptimalkan dapat memaksimalkan penggunaan lahan
sempit di perkotaan dan menyadarkan masyarakat bahwa bertani dapat dilakukan
dimana saja dan oleh siapa saja. Dengan sistem vertiminaponik ini budidaya sayuran
secara langsung akan didukung oleh sistem di bawahnya (ikan) yang menghasilkan
sisa pakan dan kotoran ikan yang mengandung hara konsentrasi tinggi dan dapat
dimanfaatkan oleh tanaman di atasnya. Sementara itu, media tanam dan tanaman
yang berada di atasnya akan menyaring air dan mempertahankan kualitas air yang
berada dibawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air kolam akan tetap
baik, bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga akan mendorong
pertumbuhan ikan menjadi baik. Produktivitas Vertiminaponik ini juga tergolong
tinggi karena dalam satu kali masa panen dapat diperoleh sayur-sayuran
sekaligus ikan. Apabila teknologi ini bisa dijalankan secara massal oleh
masyarakat di seluruh Indonesia, maka konsep one family one farm dapat diwujudkan walaupun di kota yang lahannya
terbatas.
Selain itu,
vertiminaponik juga bermanfaat dari segi ekonomis. Vertiminaponik merupakan
cara budidaya organik yang ramah lingkungan karena bebas pestisida. Kita tidak
perlu memupuk dan menggunakan bahan kimia karena pupuk dapat dihasilkan
dari kotoran ikan. Hal ini tentunya menghasilkan makanan yang aman untuk
kesehatan, terlebih sayuran organik memiliki nilai jual yang tinggi, sehingga
secara ekonomi sangat menguntungkan. Dalam pembuatan teknologi ini, kita juga
dapat menyesuaikan biaya yang dikeluarkan karena bahan yang digunakan dalam
pembuatan teknologi ini dapat di temui pada kehidupan sehari-hari. Kolam ikan
dapat dibuat dari drum bekas ataupun talang bekas, sedangkan untuk media tanam
dapat digunakan batu zeolit sebagai sistem penyaringan air atau dapat diganti
dengan batu kerikil. Hal ini tentunya dapat menghemat modal pembuatan menjadi
jauh lebih murah.
Sumber :
Anonim. 2013. Vertiminaponik: Hasilkan
Produk Organik Berlimpah di Pekarangan. http://jakarta.litbang.deptan.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=286:vertiminaponik-hasilkan-produk-organik-berlimpah-di-pekarangan&catid=4:info-aktual
diakses pada 6 November 2014.
Anonim, 2013, VERTIMINAPONIK
: Cocok untuk Pertanian Lahan Sempit di Perkotaan, http://bbp2tp.litbang.deptan.go.id/index2.php?option=com_content&task=view&id=659&pop=1&page=0 diakses pada
6 November 2014.
Nama :
Oka Azwar Sanjaya
NIM :
13502
Nama : Lutfi Ariyansah
BalasHapusNIM : 13182
Golongan : B2
Kelompok : 4
a. Adakah nilai penyuluhan
• Sumber Teknologi / ide
Vertiminaponik
• Sasaran
Sasaran langsung : masyarakat kota yang memiliki lahan sempit dan ingin bertani pada khususnya, petani dan masyarakat pada umumnya
• Manfaat
Vertiminaponik dapat meningkatkan hasil pertanian bagi para petani dan juga dapat digunakan di lahan sempit
• Nilai Pendidikan
Vertiminaponik masih dapat dikembangkan menjadi teknologi pertanian yang lebih baik lagi dan menarik untuk dipelajari karena mempunyai banyak manfaat untuk masyarakat maupun para petani.
b. Sebutkan dan Jelaskan nilai berita yang terkandung dalam artikel
• Timelines
Berita mengandung informasi baru karena teknologi vertiminaponik masih tergolong baru dalam masyarakat pada umumnya
• Proximity
Tulisan tersebut dekat dengan para petani, khususnya para petani di daerah perkotaan karena mengandung informasi teknologi yang dapat bermanfaat bila digunakan oleh petani, khususnya petani di daerah perkotaan.
• Importance
Informasi yang disampaikan dibutuhkan oleh masyarakat dan petani karena dengan adanya informasi tersebut masyarakat yang ingin bertani maupun petani dapat bertani walaupun lahan yang tersedia saat ini semakin sempit
• Human interest
Informasi yang disajikan menarik karena manusia selalu penasaran dengan teknologi baru yang ada. Selain itu teknologi vertiminaponik yang tergolong baru membuatnya terlihat unik atau aneh sehingga berita tersebut semakin menarik untuk di baca