Rabu, 05 November 2014

Vertiminaponik: Hasilkan Produk Organik Berlimpah di Pekarangan
 
 
Bertani dapat dilakukan di mana saja. Bertani tidak harus membutuhkan lahan yang luas. Budidaya pertanian di pekarangan khususnya di perkotaan, memiliki karakteristik yang khas. Kekhasan tersebut diantaranya adalah memiliki luasan sempit hingga sangat sempit. Oleh sebab itu, memaksimalkan atau optimasi pemanfaatan pekarangan dalam budidaya tanaman dan sumber bahan pangan di perkotaan sangat perlu dilakukan.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh Dr. Yudi Sastro, BPTP Jakarta telah mencoba dan menghasilkan teknologi akuaponik berskala yang kecil dan cocok untuk skala rumah tangga, sehingga masyarakat perkotaan bisa berbudidaya tanaman sayuran  di pekarangan sempit sekaligus berbudidaya ikan. Teknologi ini diberi nama vertiminaponik. 

Vertiminaponik adalah sistem yang memodifikasi aquaponik dengan budidaya ikan dan sayuran sekaligus, sehingga cocok dengan kondisi perkotaan yang lahannya terbatas.

Vertiminaponik merupakan kombinasi antara sistem budidaya sayuran secara vertical berbasis pot talang plastik dengan sistem akuaponik. Oleh sebab itu dinamai dengan “Vertiminaponik”. Verti berasal dari kata vertikultur (budidaya tanaman secara vertikal), mina berarti ikan, dan ponik berarti budidaya. Penggalan kata “ponik” tersebut biasanya melekat pada istilah hidroponik dan akuaponik.

Pada sistem ini, dengan luasan lahan yang sama maka akan dapat dihasilkan dua komoditas sekaligus, yakni sayuran dan ikan. Budidaya sayuran, secara langsung akan didukung oleh sistem di bawahnya (ikan) yang menghasilkan sisa pakan dan kotoran ikan yang mengandung hara konsentrasi tinggi yang dapat dimanfaatkan oleh tanaman di atasnya.  Sementara itu, media tanam dan tanaman yang berada di atasnya akan menyaring air dan mempertahankan kualitas air yang berada di bawahnya. Kondisi tersebut menyebabkan kualitas air kolam akan tetap baik, bebas dari sisa pakan dan kotoran ikan, sehingga akan mendorong pertumbuhan ikan menjadi baik.

Dr Yudi Sastro menjelaskan bahwa ikan yang dapat dipelihara melalui teknologi vertiminaponik ini adalah semua ikan tawar terutama yang tidak membutuhkan kesediaan oksigen dalam air yang tinggi seperti lele, bawal, patin, nila dan lain sebagainya. Di dalam bentuk yang portable ini, sayuran dan ikan yang dihasilkan cukup banyak. Satu tangki air (toren 500 L) dapat diisi ikan nila atau bawal sampai 200 ekor, sedangkan lele sekitar 300 ekor dengan jumlah produksi akhir sekitar 17 kg. Di atas tangki dapat disimpan 8 talang air yang ditanami empat jenis sayur yang berbeda. Untuk setiap satu talang (panjang 1 meter) yang ditanami sayuran sawi dapat menghasilkan 0,6 kg sawi. Begitupun apabila ditanami selada dapat menghasilkan sekira 0,6 kg selada. Sedangkan apabila ditanami kangkung dan bayam, masing-masing dapat menghasilkan seberat 1kg dan 0,8 kg.

Teknologi ini memiliki keuntungan bahwa secara ekonomis vertiminaponik merupakan cara berbudidaya organik yang ramah lingkungan bebas pestisida. Kita tidak perlu memupuk  dan mengaplikasikan bahan kimia sehingga kita menghasilkan tanaman yang sehat dan siap dimakan dimana saja. Apalagi sayuran organik apabila dijual sangat mahal. Jadi jelas secara ekonomi sangat menguntungkan asal tidak dipandang dari perspektif yang sempit dan menyamaratakan bahwa harga kangkung hanya sekitar 2000 rupiah saja, tapi dilihat bahwa sayuran yang dimakan bebas pestisida, sehingga aman untuk kesehatan.
 

Modal pembuatan teknologi ini juga tergolong murah. Kolam ikan dapat menggunakan drum bekas ataupun talang bekas. Sebagai media tanam dapat digunakan batu zeolit sebagai sistem penyaringan air atau dapat diganti dengan batu kerikil saja. Hal ini dapat membuat harga modal pembuatan menjadi jauh lebih murah. Teknologi ini layak dikembangkan di perkotaan karena masyarakat perkotaan yang punya waktu sempit akan sangat terbantu dengan teknologi ini, tinggal nyalakan listriknya saja, tidak perlu memikirkan penyiraman ataupun pemupukannya, hanya tinggal menyalakan pompa kolam ikannya, kita tinggal tunggu waktu panen saja. 

Nama : Raras Paramasari
NIM     : 13101
Sumber:  

1 komentar:

  1. Nama : Pratiwi Lorosaputri
    NIM : 13304
    Golongan : B2
    Kelompok : 4
    a. nilai penyuluhan
    • Sumber Teknologi / ide : Vartiminaponik, yaitu suatu sistem yang memodifikasi aquaponik dengan budidaya ikan dan sayuran sekaligus, sehingga tidak memerlukan lahan yang luas dalam penerapannya dan dapat diaplikasikan di pekarangan yang sempit pada lahan perkotaan.
    • Sasaran : langsung adalah masyarakat perkotaan yang memiliki lahan pekarangan tidak termanfaatkan, tidak langsung antara lain penyedia saprodi pertanian, peneliti di bidang pertanian, mahasiswa dan badan pendidik, serta masyarakat pada umumnya.
    • Manfaat : Vertiminaponik memberi banyak manfaat, antara lain mendayagunakan lahan sempit, menambah penghasilan keluarga ataupun mengurangi biaya untuk belanja, menyejukkan lingkungan, serta meningkatkan kualitas hidup karena menghasilkan produk pertanian yang sehat tanpa pestisida. Dan bahan kimia.
    • Nilai Pendidikan : Vertiminaponik menarik untuk dipelajari dan karena masih sangat baru maka masih ada potensi untuk inovasi-inovasi dan penelitian lebih lanjut agar dapat mendatangkan lebih banyak manfaat.
    b. Sebutkan dan Jelaskan nilai berita yang terkandung dalam artikel
    • Timelines : artikel mengenai vertiminaponik ini merupakan sebuah inovasi baru di bidang pertanian.
    • Proximity : artikel ini berkaitan erat dengan petani , terutama karena menyajikan tema utama cara budidaya pertanian untuk sayuran dan ikan dalam skala kecil.
    • Importance : informasi dalam artikel ini berkaitan dengan kepentingan petani serta dibutuhkan oleh petani, dengan adanya teknologi vertiminaponik yang dijelaskan dalam artikel ini akan menggugah petani untuk berinovasi dalam proses budidaya yang lebih ramah lingkungan dan lebih menguntungkan.
    • Policy : artikel ini selaras dengan kebijakan yang berkaitan dengan kepentingan petani, dimana kepentingan petani yang dimaksud adalah memudahkan cara budidaya dan menghasilkan lebih banyak income dari budidaya tersebut sehingga meningkatkan kesejahteraan petani dan keluarga.
    • Prominence : artikel ini menyantumkan nama Dr. Yudi Sastro dari BPTP Jakarta yang merupakan seorang peneliti dan akan mendatangkan kepercayaan masyarakat terhadap manfaat dari teknologi vertiminaponik ini.
    • Consequence : artikel ini mendatangkan akibat baik yang positif karena membantu pembudidaya ataupun masyarakat perkotaan agar dapat memanfaatkan lahan sempit mereka sehingga dapat menghadirkan keuntungan secara ekonomi.
    • Human interest : artikel ini menyentuh pemikiran manusia, merangsang daya kreativitas dan inovatif serta rasa peduli terhadap lingkungan.

    BalasHapus